kalau bukan karena cinta
tak mengapa engkau tidak menyapa
kalau bukan karena sayang
tak mengapa engkau diam membisu
kalau bukan karena kasih
tak mengapa engkau tidak memandangku
kalau bukan karena rindu
tak mengapa engkau bahkan tak menolehku
asal jangan pernah engkau membenciku
karena semua ini tentang cinta
tentang cinta yang lain
akan kukatakan apa
Ketika cinta harus berbuat?
Apakah akan kubiarkan engkau dengan lukamu?
Atau kubiarkan kau terjatuh?
Mungkin tiada indah kata-kataku
Bahkan pahit terasa
Seperti pisau bahkan, menoreh
Tapi bukankah cinta harus menerangi
Dan tidak membiarkan kegelapan
Bukankah cinta menunjukkan jalan?
Pada tujuan tentang bahagia?
Atau harusnya tak kukatakan cinta saja
Dan membiarkan diriku terluka?
Membiarkanmu terluka?
Aku hanya bilang cinta
Bukankah kau ingin cinta?
Bukankah kita ingin cinta?
Tapi cintaku tidak seperti sakarin
Yang manisnya mengandung racun
Cintaku seperti jamu
Kau tahu itu
Menghilangkan mabuk
Menghilangkan duka
Rengkuhku tidak selembut iklan di tv
Kata-kataku tidak sepiawai salesman
Itulah cintaku
Cinta sejatiku
“kalau bukan karena cinta
tak mengapa engkau tidak menyapa”
==>
“padahal karena cinta
aku tak berani menyapa”
itu dia … karena cinta
menyapa dan tidak menyapa menjadi.. sesuatu 🙂
ajari aku nulis puisi cinta Dong opa 🙂
tulis saja nyanyian hati mbak el..
apalagi kisah kasih mbak el, duh pasti penuh romantis 😀
wah …. jd mikir mikir nih opa 😛
kalau pusi cinta biasanya pakai hati mbak… 🙂
Cintamu seperti jamu, yang meski tak kau suka tapi menyembuhkan.
Cintaku seperti food combining, banyak orang yang tak yakin, tapi sungguh, menjagamu. Lahir dan batinmu… 😆
Aeh mateek 😀
😆
Cintamu seperti jamu, meski tak kau suka tapi merawatmu.
Cintaku seperti food combining yang kata orang menyiksa tapi sungguh, menjagamu, lahir batin..
Aeeh matek 😀
banyak orang yang senang kemasan, tapi masih banyak juga yang senang makna 🙂
karena cinta
bukan cemburui
melukai
cinta selembut salju 🙂
“Cintaaa oooh cintaaaa…..”
*senandung eyang Titik puspa* 😀
Mencintai bukan berarti harus selalu memenuhi dan membiarkan dia dengan segala keinginan dan perilakunya yaa…
cinta itu menoreh, tapi untuk manfaat yang lebih besar
seperti pohon karet
kadang mengekang untuk kebaikan
Menoreh itu,,,, kereta langganan saya kalau pulang dari Semarang Tawang ke Pasar senen… *dikeplak Mbah Camar*
😀 … ojo…