kalau bukan karena cinta

bungahati1kalau bukan karena cinta
tak mengapa engkau tidak menyapa
kalau bukan karena sayang
tak mengapa engkau diam membisu
kalau bukan karena kasih
tak mengapa engkau tidak memandangku
kalau bukan karena rindu
tak mengapa engkau bahkan tak menolehku
asal jangan pernah engkau membenciku
karena semua ini tentang cinta

tentang cinta yang lain

akan kukatakan apa

Ketika cinta harus berbuat?
Apakah akan kubiarkan engkau dengan lukamu?
Atau kubiarkan kau terjatuh?

Mungkin tiada indah kata-kataku
Bahkan pahit terasa
Seperti pisau bahkan, menoreh

Tapi bukankah cinta harus menerangi
Dan tidak membiarkan kegelapan
Bukankah cinta menunjukkan jalan?
Pada tujuan tentang bahagia?

Atau harusnya tak kukatakan cinta saja
Dan membiarkan diriku terluka?
Membiarkanmu terluka?

Aku hanya bilang cinta
Bukankah kau ingin cinta?
Bukankah kita ingin cinta?

Tapi cintaku tidak seperti sakarin
Yang manisnya mengandung racun
Cintaku seperti jamu
Kau tahu itu
Menghilangkan mabuk
Menghilangkan duka

Rengkuhku tidak selembut iklan di tv
Kata-kataku tidak sepiawai salesman

Itulah cintaku
Cinta sejatiku

Diterbitkan oleh

kicaucamar

seperti camar yang terbang melintas pulau menapaki waktu dengan suara ombak di https://katacamar.wordpress.com/

16 tanggapan untuk “kalau bukan karena cinta”

  1. Cintamu seperti jamu, yang meski tak kau suka tapi menyembuhkan.
    Cintaku seperti food combining, banyak orang yang tak yakin, tapi sungguh, menjagamu. Lahir dan batinmu… 😆

    Aeh mateek 😀

  2. “Cintaaa oooh cintaaaa…..”
    *senandung eyang Titik puspa* 😀

    Mencintai bukan berarti harus selalu memenuhi dan membiarkan dia dengan segala keinginan dan perilakunya yaa…

Tinggalkan Balasan ke Harbun G. Subekti Batalkan balasan