Duhai kalbu
melukis semesta
rindu-rindu menukik
putaran sel-sel, proton, nutron
pada pijaran inti nurani
masih saja”diamlah!” belaimu meredam gemuruh
pesona dunia yang membelenggu
“diamlah!”
biar tumbuh tunas sayap dipunggungmu
“diamlah!”
jika bentangnya menyentuh senja
kepakkan sekali tinggalkan dunia menuju langit ketujuh